Sabtu, 28 April 2012

Real Asset dan Finansial asset investment


A.    PENGERTIAN
Investasi diartikan sebagai penempatan sejumlah dana di masa sekarang dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Keputusan penanaman modal (investasi) ini dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang memiliki kelebihan dana. Secara garis besar ada dua jenis asset yang dapat digunakan sebagai sarana investasi yaitu: Real Asset Investment and Financial Asset Investment.
Pengertian Real Asset Investment adalah komitmen mengikatkan aset pada sektor real dan investasi yang dilakukan dalam asset-asset yang berwujud. Seperti diketahui, istilah sektor real sering digunakan untuk menunjukkan sektor diluar keuangan, seperti perdagangan, industri, pertanian dan lain sebagainya. Dengan demikian, investasi pada sektor real adalah komitmen mengikatkan aset di luar sektor keuangan.
Pengertian Financial Asset Investment (investasi disektor keuangan) atau sering juga disebut portfolio investment (investasi portofolio) adalah komitmen untuk mengikatkan aset pada surat-surat berharga (securities), yang diterbitkan oleh penerbitnya. Penerbit surat berharga ini beragam,mulai dari individu, perusahaan hingga pemerintah. Demikian pula dengan jenisnya, sangat beragam, mulai dari yang sederhana seperti utang piutang antar pribadi hingga produk derivative (turunan) yang rumit, seperti future.
Financial Asset bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu langsung dan tidak langsung.  Langsung artinya investor membeli asset-asset keuangan perusahaan, tidak langsung membeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio asset-asset keuangan dari perusahaan lain.
b. cIRI-CIRI dan perbedaan

Ciri-ciri Real Asset Investment di sektor real ini adalah perantara tidak mutlak. diperlukan dan informasi bisa didapat secara langsung dari lapangan, karena obyek investasinya bisa dilihat secara nyata, misalnya mutu bangunan ruko yang kita beli, dapat kita lihat langsung dari tampilan bangunan-bahan bangunannya baik, warnanya cocok, ukurannya tepat dan lain sebagainya.

Ciri-ciri Finansial Asset Investment di sektor keuangan yang membedakannya, dengan investasi di sektor real adalah dalam melakukan investasi perantara mutlak diperlukan, kemudian informasi hanya bisa didapat dari prospektus, laporan tahuhan atau proposal. Karena manajemen investasi menyajikan teori-teori tentang Portofolio, maka konsentrasi kita akan kita curahkan pada investasi di sektor keuangan ini



c. Contoh – contoh
contoh dari real asset investment, misalnya membeli ruko untuk berdagang tekstil atau barang lainnya, membangun pabrik, membeli apartemen kemudian disewakan, membeli lukisan untuk dijual kembali dan masih banyak lagi. dilakukan dalam bentuk pembelian asset produktif, seperti pada pendirian pabrik, pembelian properti, dan sebagainya. membeli sebuah ruko untuk disewakan,menanam pohon sengon yang bisa dijadikan sebagai bahan baku kertas 5 tahun kemudian dan banyak lagi.
contoh investasi pada sektor keuangan ini, misalnya, kita menabung uang di bank, membeli saham, obligasi atau reksadana. Perusahaan investasi disini menghimpun dana dari investor dengan cara menerbitkan saham atau reksadana, kemudian dana tersebut dikelola dengan cara membeli surat-surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan yang membutuhkan dana untuk kegiatan operasionalnya.
 D. TUJUAN  ORANG BERINVESTASI DENGAN REAL ASSET DAN FINANCIAL ASSET
Banyak bisnis yang dapat dilakukan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, tentu semuanya bertujuan untuk mendapatkan nilai tambah atau keuntungan di kemudian hari. Orang membeli sebidang tanah dengan harapan nantinya harga tanah tersebut menjadi lebih mahal. Orang menyimpan uangnya di bank dengan harapan mendapatkan bunga dari simpanannya itu. Secara umum, semua tindakan di atas dapat dikategorikan sebagai tindakan investasi.
Pada dasarnya tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang. Semua orang mungkin setuju dengan pernyataan tersebut. Tetapi pernyataan tersebut nampaknya selalu sederhana, sehingga kita perlu mencari jawaban yang lebih tepat tentang tujuan orang berinvestasi. Seperti telah disinggung dimuka, tujuan investasi yang lebih luas, adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter yang diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini di tambah nilai saat ini pendapatan masa datang.

Terdapat beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi antara lain adalah :
a.    Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang. Seseorang yang lebih bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana menigkatkan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.
b.    Mengurangi tekanan inflasi.Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi
c.     Dorongan untuk menghemat pajak.Beberapa negara di dunia banyak melakukan kegiatan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.